Penjualan Properti Laris, Laba PP Properti Melonjak 828%

Administrator - Jumat, 28 Agustus 2015 - 14:17:23 wib
Penjualan Properti Laris, Laba PP Properti Melonjak 828%
Foto:detiknews

Jakarta (RRN) - PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatat lonjakan laba bersih 828% pada semester I-2015 menjadi Rp 142,9 miliar dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun 2014 yang hanya Rp15 miliar. Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh tingginya penjualan proyek properti milik perusahaan.

"Produk-produk yang kami tawarkan sangat diterima oleh pasar, sehingga Perseroan membukukan pertumbuhan laba usaha hingga hampir sepuluh kali lipat pada semester I-2015," Kata Direktur Utama PP Properti, Taufik Hidayat, dalam siaran pers, kamis  (27/8/2015).

Pendapatan perseroan sampai akhir Juni tahun ini tumbuh lima kali lipat menjadi Rp 700 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 117 milar. Sedangkan laba usaha Perseroan pada semester ini tumbuh hampir 8 kali lipat menjadi Rp 188,09 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Setelah penawaran publik perdana, PPRO memiliki ekuitas Rp 2 triliun atau 55% dari total aset.Modal kerja PPRO tercatat Rp 2 triliun, memberikan kemampuan bagi perseroan untuk berpartisipasi dalam beberapa mega proyek.

Tahun ini PP Properti telah meluncurkan beberapa proyek seperti Grand Kamala Lagoon (GKL) di Bekasi seluas 25 ha yang telah dimulai pengerjaan tahap I pada 2014 lalu.

Di kawasan tersebut, Perseroan telah memperkenalkan dua tower yakni Emerald Tower dan Barclay Tower.

Pada bagian lain di Indonesia, PPRO telah meluncurkan Grand Sungkono Lagoon seluas 3,5 ha dan Grand Dharmahusada Lagoo di Surabaya. Kawasan tersebut dibangun dengan konsep mixed used yang memadukan kawasan hunian dan komersial.

Proyek lainnya adalah Pavilion Permata I & II di Surabaya, Payon Amartha di Semarang, Gunung Putri Square seluas 2,1 ha di Bogor, dan apartemen Ayoma di Serpong. Serta beberapa proyek lainnya.

Perseroan menargetkan pertumbuhan laba 2015 sebesar 3 kali lipat pada akhir 2015, atau setara dengan Rp 320 miliar. (ang/rrd/fn)